Semua pasangan suami istri selalu
menginginkan keadaan rumah tangganya selalu harmonis. Bahkan jika kita
melihat rumah tangga orang lain sepertinya adem-adem saja dan tampak
harmonis. Jangan salah, mungkin kita melihat dari luarnya saja. Setiap
pasangan pasti perah mengalami permasalahan dalam rumah tangganya
sehingga terkadang suami dan istri ini saling bertengkar. Dalam situasi
ini pasangan suami istri harus dapat menyelesaikan pertengkarannya
dengan baik.
Ada kalanya sebagai suami mengharuskan
super ekstra sabar dalam menghadapi istri. Secara sifat umum pria memang
lebih berpikir secara logis dengan menggunakan "otak" sementara sifat
umum perempuan lebih berpikir menggunakan "perasaan". Jadi memang
perbedaan inilah yang kerap biasanya menjadi permasalahan. Apalagi jika
suami sedang menghadapi istrinya yang sedang marah. Bagaimana cara
menghadapi istri yang sedang marah kepada anda sebagai suami? Coba
beberapa cara berikut yang setidaknya dapat meredakan marah dari sang
istri.
- Istri biasanya marah dengan cara diam, tidak menyapa, atau bahkan menjawab pertanyaan suami. Jangan terlalu memaksakan kehendak dengan bertanya "kenapa?" berulang-ulang, karena itu membuat istri akan lebih jengkel lagi.
- Cobalah untuk instrospeksi diri, apa yang telah anda lakukan di hari anda menemukan istri anda marah. Terkadang memang kita sebagi suami selalu memandang apa yang kita lakukan itu tidak ada yang salah, tetapi mungkin saja bagi istri itu salah.
- Cobalah berpikir dengan cara perempuan, tempatkan diri anda di posisi istri anda jika anda melakukan sesuatu yang menyebabkan istri anda marah.
- Selalu mulai dengan kata maaf, walau anda merasa diri anda tidak melakukan kesalahan, karena hal ini sedikit menenangkan perasaan istri anda. Dengan memulai kata "maaf" ini berarti kita mulai membuka pintu emphati kita terhadap istri, sehingga istri akan lebih mudah untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya.
- Jangan meminta maaf akan kesalahan dengan menggunakan kata "kalau" atau "jika". Contoh: Maafkan saya kalau saya punya salah. Hal ini akan membuat istri anda lebih marah, karena dimata istri anda sudah melakukan kesalahan, bukan tidak melakukan kesalahan. Kalimat dengan menggunakan "kalau" atau "jika" itu masih menandakan bahwa anda belum mengakui atau menyadari kesalahan anda. Jadi mintalah maaf dengan tulus walau anda belum tahu kesalahan anda.
- Setelah terbuka pintu istri anda untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya, sebagai suami harus mendengarkan dengan baik apa yang menjadi permasalahannya yang membuat istri marah pada anda. Jangan ikuti ego anda sebagai pria yang dasarnya tidak mau kalah.
- Baru setelah keluar semua unek-uneknya, baru anda akan mengetahui secara langsung apa yang menjadi permasalahannya. Jangan langsung menilai salah atau tidak pada saat itu juga tentang apa yang anda lakukan. Terima saja dulu apa yang menjadi keinginan istri anda. Jika suasana sudah "dingin" barulah anda mengungkapkan apa yang memang dipikirkan oleh anda.
Mudah-mudahan semuanya lancar-lancar saja dengan keadaan rumah
tangganya. Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Semoga
langgeng terus yah rumah tangganya.
No comments:
Post a Comment